Tujuan berwirausaha adalah agar kita mampu menatap masa depan dengan lebih baik. Selain itu dengan berwirausaha diharapkan kita mampu mandiri, membangun usaha sendiri tanpa harus bergantung untuk bekerja pada orang lain. Anggapan bahwa Lebih baik membayar gaji daripada menjadi orang gajian merupakan cara berfikir yang maju. Karena bekerja di bawah tekanan orang lain terkadang membuat sesorang tidak nyaman.
Maka perlu diciptakan suatu iklim yang bisa mengubah pola pikir, baik mental atau motivasi oleh orang tua, dosen, dan mahasiswa agar nantinya generasi penerus kita terbiasa untuk menciptakan lapangan pekerjaan ketimbang mencari pekerjaan. Salah satu cara adalah dengan mengubah cara berfikir dengan memberikan motivasi untuk anak-anak muda.
Kendala seseorang dalam memulai sebuah usaha adalah adanya ketakutan akan rugi atau bangkrut. Tak sedikit pula orang yang merasa tidak memiliki masa depan yang pasti jika membuka usaha sendiri. Bahkan ada juga orang yang memiliki jiwa wirausaha tapi masih merasa bingung bagaimana memulai sebuah usaha.
Perlu digarisbawahi bahwa karakteristik wirausahawan (entrepreneur) merupakan orang yang memiliki jiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha di berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko dalam artian punya mental mandiri, dan berani memulai usaha tanpa diliputi rasa takut ataupun cemas sekalipun dalam kondisi tak pasti.
Jiwa kewirausahan yang kuat akan mendorong minat seseorang untuk mendirikan, dan mengelola usaha dengan profesional. Tentunya minat tersebut didukung dengan perencanaan dan perhitungan yang matang. Contohnya, dalam hal ini adalah memilih atau menyeleksi bidang usaha yang akan dijalankan sesuai prospeknya, dan kemampuan dalam pengelolaan.
Pemilihan bidang usaha tentunya disertai juga dengan berbagai pertimbangan, seperti minat, modal, kemampuan, dan juga pengalaman. Seandainya belum punya pengalaman, menimba ilmu dari orang lain pun tak masalah. Pertimbangan lain yang tak kalah penting adalah mengenai jangka waktu perolehan keuntungan yang diharapkan.
Peter F. Drucker berpendapat bahwa kewirausahaan adalah kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru, dan berbeda. Sebuah usaha haruslah dilakukan dengan etika atau aturan-aturan yang berlaku di masyarakat bisnis, agar para pengusaha tak melanggar aturan yang telah ditetapkan, dan usaha yang dijalankan pun mendapat simpati dari berbagai pihak. Pada akhirnya, etika tersebut ikut membentuk karakter pengusaha yang bersih, dan mampu memajukan serta membesarkan usaha yang dijalankan dalam waktu yang relatif mampu bertahan lama.
Etika atau norma serta karakteristik seorang Wirausaha yang harus tertanam dalam pribadi wirausahawan diantaranya adalah:
- Kejujuran. Salah satu karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha adalah sifat jujur. Sifat jujur menjadi sangat penting untuk membangun karakter wirausahawan yang lebih bersih dan bijaksana dalam stiap pengambilan keputusan. Seorang pengusaha harus senantiasa bersikap jujur baik dalam berbicara ataupun bertindak. Jujur sangat perlu agar berbagai pihak percaya terhadap segala apa yang akan kita lakukan. Tanpa kejujuran, usaha tak akan maju, dan tak dipercaya konsumen maupun mitra kerja.
- Bertanggung jawab. Seorang wirausahawan hendaknya bertanggung jawab terhadap segala kegiatan yang dilakukan dalam bidang usahanya. Kewajiban terhadap berbagai pihak harus segera diselesaikannya. Tanggung jawab tak hanya terbatas pada kewajiban saja, namun juga kepada seluruh karyawan, masyarakat, maupun pemerintah.