BOGOR-Kandungan pada kulit kayu mahoni dipercaya dapat menurunkan kadar gula dan kolesterol dalam tubuh, menurut sebuah riset.
Berawal dari membaca riset di Amerika Serikat yang menggunakan kulit pinus sebagai suplemen makanan dan mengetahui banyaknya potensi yang terkandung dalam pohon mahoni, Dr. Syamsul Falah dari Departemen Biokimia IPB berinisiatif untuk meneliti lebih jauh terkait kandungan pada kulit mahoni.
Berdasarkan data potensi kayu pertukangan dari hutan rakyat di 5 kabupaten di Jawa (Sukabumi, Tasikmalaya, Ciamis, Majalengka, dan Kuningan), produksi kayu mahoni pada tahun 2003 mencapai 50.822,07 meter kubik (Pasaribu & Roliadi 2006). Jika diperkirakan 10% dari jumah tersebut berupa kulit, maka volume kulit kayu mahoni sebagai limbah berjumlah sekitar 5.000 meter kubik.
Hasil risetnya terhadap kulit kayu mahoni ditemukan bahwa dalam kulit mahoni ditemukan kandungan antioksidan yang tinggi. "Ketinggiannya lebih dari kandungan pada buah pada umumnya," kata Dr. Syamsul Falah di Kampus IPB, Senin (29/10)
Selain itu di dalam kulit kayu mahoni juga terdapat berbagai senyawa bioaktif yang memiliki fungsi sebagai antidiabetes dan antikolesterol. Kulit kayu mahoni kemudian diekstraksi dengan menggunakan berbagai pelarut yakni methanol, acetone, dan air panas.
"Berdasarkan pengujian dengan hewan mencit, disimpulkan ekstrasi kulit kayu mahoni dengan air panas paling potensial untuk dikembangkan sebagai obat herbal, penurun kadar gula darah dan kolesterol," jelas Syamsul Falah.
Ekstrak kulit mahoni terbukti 50% dapat menghambat radikal bebas. Selain itu kulit mahoni juga efektif menurunkan kadar diabetes. Hal ini diketahuinya setelah melakukan uji antara serbuk kulit mahoni dengan obat diabetes komersial.
Hasilnya perbedaan penurunan kadar gulanya tidak terpaut jauh, yaitu dengan menggunakan kulit mahoni kadar gula berhasil turun hingga 45% sedangkan dengan obat komersial sekitar 48%.
Penelitian ini tidak hanya dilakukan untuk menguji kadar diabetes saja, karena Dr.Syamsul juga menguji kulit mahoni sebagai penghambat peningkatan kolesterol.
Dengan dosis yang dianggapnya dosis terkecil yang umum digunakan manusia, Dr. Syamsul melakukan penelitian terhadap mencit. Serbuk kulit mahoni dengan dosis tadi diberikan pada mencit secara rutin. Pemberian serbuk kulit mahoni dilakukan bersamaan dengan memberikan pakan yang banyak mengandung kolesterol selama beberapa minggu.
Hasilnya tidak terjadi peningkatan terhadap kolesterol mencit. Dari kedua hasil penelitian tersebut, kulit kayu mahoni berpotensi untuk menurunkan diabetes dan menghambat peningkatan kolesterol.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi pemanfaatan limbah kulit kayu mahoni serta khasiat ekstrak kulit kayu mahoni sebagai obat herbal alternatif dalam mencegah diabetes dan kolesterol.