Tahun 2007 lalu, Philips mengikuti kompetisi L Prize yang diselenggarakan oleh Departemen Energi Amerika Serikat. Kompetisi yang bertujuan untuk mencari alat penerang baru yang lebih murah dan efisien ini, akhirnya berakhir tahun lalu dengan Philips sebagai juaranya.
Bagaimana tidak? Philips berhasil menciptakan sebuah lampu LED yang dapat bertahan selama 30,000 jam (atau 20 tahun bila dipergunakan selama 4 jam sehari) dan hanya menggunakan daya sebesar 10 watt saja. Tapi masalahnya, Philips menarik harga sekitar US$60 untuk satu bohlam LED ini. Walau Philips sudah memotongnya menjadi US$50, harga tersebut masih jauh diatas bohlam CFL yang memiliki tingkat efisiensi serupa.
Akan tetapi, Philips menyebutkan bahwa lampu LED terbaru mereka memiliki banyak kelebihan dibandingkan lampu CFL yang dijual dengan kisaran harga US$5 per bohlamnya. Bohlam LED Philips tahan tiga kali lebih lama dan memiliki pancaran cahaya yang lebih alami. Selain itu, lampu LED lebih aman karena tidak mengandung unsur mercury beracun seperti yang digunakan bohlam CFL.
Lampu LED inovatif ini sudah tersedia di pasaran, namun melihat harganya yang masih tinggi mungkin masih perlu banyak waktu untuk bohlam ini dipakai secara luas di masyarakat, terutama di Indonesia. | yangcanggih