Lagi-lagi Malaysia. Negara jiran itu kembali mengklaim budaya Indonesia. Kali tari Tortor dan Paluan Gondang yang mereka aku-akui.
Tak cuma dua tari itu, menurut Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wiendu Nuryanti, ternyata juga berencana mencaplok tari Epin, Rendang, Gamelan, dan tari Cendol.
"Budaya itu dinamis. Tapi budaya itu tetap menyangkut asas identitas yang punya asal usul," kata Wiendu saat rapat dengar pendapat dengan Komisi X di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (20/6).
Pemerintah tak bakal tinggal diam. Wiendu mengatakan, pihaknya akan mencatat semua budaya Indonesia. Budaya, tambah dia, sejatinya tak bisa dibatasi wilayah administratif. Eksistensi budaya menembus batas-batas itu.
Pemerintah juga berusaha bersifat arif, coba melihat apa yang dilakukan Malaysia sesuai undang-undang di negara tetangga. Soalnya, menurut Wiendu, Malaysia tak hanya menginventarisasi budaya Indonesia, tapi juga budaya India dan Tionghoa, seperti Barongsai.
"Inventarisasi yang dilakukan Malaysia adalah perbuatan klaim atas budaya Indonesia atau non-Indonesia. Dasar acuan Malaysia dalam melakukan inventarisasi tersebut tak tepat," kata dia.
Untuk itu pemerintah mendesak Malaysia untuk menyatakan secara tertulis mengenai klaim yang dilakukannya atas tari Tottor dan Gondang Sambilan. []